Arti Sebuah keadilan Tuhan...

Disebuah lembah yang lembab, disebuah lobang terdapatlah seekor Ular yang sedang bertapa. Selama berhari-hari si Ular bertapa. Dan pada hari yang terakhir, si ular telah selesai bertapanya.

Kulitnya mengelupas, berganti dengan kulit yang baru dan sangat lunak.

Dilembah itu pula hiduplah seekor tikus, si tikus sedang bunting. Dan beberapa hari lagi akan melahirkan anak-anaknya. Dan, malamnya si tikus bunting melahirkan anak-anaknya. Warnanya merah dan tampak sangat lemah dan tidak berdaya.Si anak2 tikus selalu mendekati induknya. Sepertinya kedinginan.

Disuatu malam yang sama, si Ular yang telah berganti kulit dan lemah itu, dengan segala daya dan kekuatan yang ada berusaha keluar untuk mencari makan agar badannya bisa lebih kuat.

Si Ular berdoa kepada Tuhan:" Ya Tuhan, hari ini badanku sangat lemah, berikanlah Rizkimu hari ini kepada HambaMu." Setelah itu Si Ular yang Cukup lemah itu menggeliat dan keluar mencari makan.

Sementara si Tikus yang baru saja melahirkan anak-anaknya, juga cukup lemah. Dia harus cukup kuat, dan harus memberikan ASI ( air Susu Induk) kepada anak-anaknya.

Sebelum dia keluar dari sarangnya, si tikus berdoa:"Ya Tuhan, hari ini badanku sangat lemah, dan anak-anakku harus menyusu kepadaku, maka berikanlah rizkimu kepada hambaMu hari ini". Setelah itu Si Tikus keluar untuk mencari makan.

Dimalam itu, ternyata Si Ular yang lemah dan Si tikus itu dipertemukan. Dengan sisa tenaga yang ada, Si Ular berusaha untuk menangkap tikus tadi, haappp... tertangkap. Si Tikus masuk ke mulut Ular.

Si Ular berkata:" Terimakasih Ya Tuhan, Engkau telah memberikan RizkiMu kepadaku hari ini.

Sementara si Tikus juga berkata," Ya Tuhan, lepaskan hambaMu dari Marabahaya ini. Anak-anakku masih Kecil. Siapa yang akan memelihara anak-anakku, Ya Tuhan, lepaskan hambaMu dari marabahaya ini."

Sobat, jika anda yang menentukan nasib kedua makhluk tadi.. Siapakah doanya yang akan anda kabulkan.....

( Berlanjut )..

HIDUP ADALAH PILIHAN..

Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar disebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata,"Aku ingin Tumbuh besar. Aku ingin menjejakan akarku dalam-dalam ditanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku diatas kerasnya tanah ini. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, dan kelembutan embun pagi dipucuk-pucuk daunku."

Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam."Aku takut. Jika kutanamkan akarku kedalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui dibawah sana. Bukankah disana sangat gelap ? dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba memakanku ? Dan pasti, jika aku tumbuh merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semua aman."

Dan bibit itupun menunggu dalam kesendirian

Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan memakannya segera.

Sahabatku yang baik...

Hidup adalah Pilihan , selalu saja ada Lakon-lakon yang harus kita jalani. namun, sering kali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri.

Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tidak melangkah, tak mau menatap hidup. Karena Hidup adalah pilihan, maka hadapilah itu dengan gagah, dan tegar.

HIDUP ADALAH PILIHAN, MAKA PILIHLAH DENGAN BIJAK..