Renungan 10: Tegarlah
padahal kamulah orang-orang
yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orangorang
yang beriman. (QS.Ali
'Imraan:139)
Sungguh malu, saat kita
menghadapi kesulitan, kita bersedih dan langsung
bersikap lemah. Kita hanya
diam, menyerah, dan berbicara mengeluarkan
berbagai alasan-alasan
mengapa kita menyerah. Kita menyalahkan orang lain,
lingkungan, atau kondisi di
sekitar kita. Alasan-alasan ini hanyalah bukti
kelemahan kita, bukti bahwa
kita tidak kuat menghadapi berbagai masalah yang
muncul.
Padahal Allah melarang kita
bersikap lemah dan bersedih. Kita harus tetap tegar
sekokoh batu karang dan
tidak bersedih atas segala kesulitan dan beban yang
menghimpit. Hapuslah air
mata, bangunlah dari tidurmu. Bangkitlah, karena kita
sesungguhnya kuat untuk
menghadapi berbagai cobaan yang menerpa kita.
Bersikap lemah dan larut
dalam kesedihan tidak akan memberikan solusi bagi
kita. Berharap belas
kasihan? Tidak dijamin, malah bisa saja kita malah
ditertawakan oleh orang
lain. Kesedihan malah memadamkan api energi dalam
tubuh kita untuk bertindak
dan berkarya. Bukankah diam ini justru akan membuat
masalah berlarut-larut?
Masalah tidak akan selesai
hanya dengan ditangisi, kita harus kuat dan bertindak
mengatasi masalah tersebut.
Bukannya diam lemah sambil bersedih hati yang
justru akan menambah
kesemasan demi kecemasan dalam diri kita. Langkah
kita akan gamang, tak jelas
arah, dan ujung-ujungnya kita malah tidak akan
peduli lagi dengan apa yang
akan terjadi, menyerah dan pasrah.
Bangkitlah kawan, hapus air matamu, dan kuatkan dirimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Says