Selamat datang di Blog Visi dan Motivasi. Sebuah blog berbagi cerita dan motivasi dalam menapaki hidup ini.

Kamis, 31 Desember 2009

Kasih Sayang, Kesuksesan, Kekayaan


Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali
pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria
berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita
itu tidak mengenal mereka semua. Wanita itu
berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin
Anda semuapasti sedang lapar. Mari masuk ke
dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal
perut". Pria berjanggut itu lalu balik bertanya,
"Apakah suamimu sudah pulang?" Wanita itu
menjawab, "Belum, dia sedang keluar". "Oh kalau
begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu
sampai suamimu kembali", kata pria itu. Di waktu
senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri
menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami,
awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata
pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah
kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk
menikmati makan malam ini".

Wanita itu kemudian keluar dan mengundang
mereka untuk masuk ke dalam."Maaf, kami semua
tak bisa masuk bersama sama", kata pria itu
hampirbersamaan. "Lho, kenapa? tanya wanita itu
karena merasa heran. Salahseseorang pria itu
berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil
menunjukseorang pria berjanggut di sebelahnya,
"sedangkan yang ini bernamaKesuksesan, sambil
memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan
akusendiri bernama Kasih Sayang. Sekarang, coba
tanya kepada suamimu, siapadiantara kami yang
boleh masuk ke rumahmu."Wanita itu kembali
masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di
luar.Suaminya pun merasa heran. "Ohho...
menyenangkan sekali. Baiklah, kalaubegitu, coba
kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin
rumah inipenuh dengan Kekayaan."Istrinya tak
setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Sayangku,
kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja?
Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu
keberhasilan panen ladang pertanian kita."Ternyata,
anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun
ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam
rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si
Kasih Sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini
akan nyamandan penuh dengan kehangatan Kasih
Sayang."Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah
hati mereka. "Baiklah, ajakmasuk si Kasih Sayang ini
ke dalam.

Dan malam ini, Si Kasih Sayang menjadi teman
santap malam kita." Wanita itu kembali ke luar, dan
bertanya kepada 3pria itu. "Siapa diantara Anda yang
bernama Kasih Sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda
menjadi tamu kita malam ini."Si Kasih Sayang
bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah.
Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun
ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya
kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Aku hanya
mengundang si Kasih Sayang yang masuk ke dalam,
tapi kenapa kamu ikut juga?" Kedua pria yang
ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau
Andamengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan,
maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun,
karena Anda mengundang si Kasih Sayang, maka
kemana pun Kasih Sayang pergi, kami akan ikut
selalu bersamanya. Dimana ada Kasih Sayang, maka
Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta.
Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta.
Dan hanya si KasihSayang yang bisa melihat. Hanya
dia yang bisa menunjukkan kita pada jalankebaikan,
kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh
bimbingannya saatberjalan. Saat kami menjalani
hidup ini."

Minggu, 15 November 2009

Diam disaat yang tepat...




Di suatu kampung terpencil ada seorang lelaki miskin yang pekerjaannya adalah masih mengumpulkan kayu bakar karena sampai saat itu dia belum juga mendapatkan jatah pemberian kompor gratis dari pemerintah, tetapi kalaupun dia sudah mendapatkan jatah kompor gratis tersebut dia pasti akan menjualnya karena untuk membeli gas isi ulang dia harus ke pasar yang jaraknya sangat jauh.

Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari dia hanya menggantungkan penghasilannya dari menggarap tanah milik orang lain juga menjual kayu-kayu yang dikumpulkannya itu ke pasar. Hasil yang ia dapat hanya cukup untuk makan. Bahkan, kadang kala tak mencukupi kebutuhannya. Tetapi, ia terkenal sebagai orang yang sabar di kampungnya.

Pada suatu hari, seperti biasanya dia pergi ke hutan untuk mengumpulkan kayu bakar. Setelah cukup lama dia berhasil mengumpulkan sepikul besar kayu bakar. Ia lalu memikulnya di pundaknya sambil berjalan menuju pasar yang berjarak sekitar 15 Km. Setibanya di pasar ternyata orang-orang sangat ramai dan agak berdesakan. Karena khawatir orang-orang akan terkena ujung kayu yang agak runcing, ia lalu berteriak, “Minggir… minggir! kayu bakar mau lewat!.”

Orang-orang pada minggir memberinya jalan dan agar mereka tidak terkena ujung kayu. Sementara, ia terus berteriak mengingatkan orang. Tiba-tiba lewat seorang bangsawan kaya raya di hadapannya tanpa mempedulikan peringatannya. Kontan saja ia kaget sehingga tak sempat menghindarinya. Akibatnya, ujung kayu bakarnya itu tersangkut di baju bangsawan itu dan merobeknya. Bangsawan itu langsung marah-marah kepadanya, dan tak menghiraukan keadaan si penjual kayu bakar itu. Tak puas dengan itu, ia kemudian menyeret lelaki itu ke hadapan Kepala Pasar yang kebetulan sedang lewat diantara mereka. Ia ingin menuntut ganti rugi atas kerusakan bajunya.

Sesampainya di hadapan Kepala Pasar, orang kaya itu lalu menceritakan kejadiannya serta maksud kedatangannya menghadap dengan si lelaki itu. Kepala Pasar itu lalu berkata, “Mungkin ia tidak sengaja.” Bangsawan itu membantah. Sementara si lelaki itu diam saja seribu bahasa. Setelah mengajukan beberapa kemungkinan yang selalu dibantah oleh bangsawan itu, akhirnya Kepala Pasar mengajukan pertanyaan kepada lelaki tukang kayu bakar itu. Namun, setiap kali Kepala Pasar itu bertanya, ia tak menjawab sama sekali, ia tetap diam. Setelah beberapa pertanyaan yang tak dijawab berlalu, sang Kepala Pasar akhirnya berkata pada bangsawan itu, “Mungkin orang ini bisu, sehingga dia tidak bisa memperingatkanmu ketika di pasar tadi.”

Bangsawan itu agak geram mendengar perkataan hakim itu. Ia lalu berkata, “Tidak mungkin! Ia tidak bisu Pak Kepala. Aku mendengarnya berteriak di pasar tadi. Tidak mungkin sekarang ia bisu!” dengan nada sedikit emosi. “Pokoknya saya tetap minta ganti,” lanjutnya.

Dengan tenang sambil tersenyum, Pak Kepala Pasar berkata, “Kalau engkau mendengar teriakannya, mengapa engkau tidak minggir?” Jika ia sudah memperingatkan, berarti ia tidak bersalah. Anda yang kurang memperdulikan peringatannya.”

Mendengar keputusan Kepala Pasar itu, bangsawan itu hanya bisa diam dan bingung. Ia baru menyadari ucapannya ternyata menjadi bumerang baginya. Akhirnya ia pun pergi. Dan, lelaki tukang kayu bakar itu pun pergi. Ia selamat dari tuduhan dan tuntutan bangsawan itu dengan hanya diam.

Makna sebuah rasa Syukur...




Dari jam mahal ditangannya sudah menunjukkan pukul 07.30 pagi, sementarasudah hampir 10 menit mobil sama sekali tidak bergerak dan didepannya antrean mobil sedemikian panjang. Dari mobil mewah seri terbarunya Pak Hartawan,seorang yang sangat kaya nampak gelisah. Sesekali badannya ditegakkan dan melongok ke depan. Sopir pribadinya pun mengamati dari spion tengah tentang kegelisahan sang Majikan.

Dari sudut kanan depan tiba-tiba datang seorang wanita dengan pakaian sangat kumal.. Wanita itu tidak memiliki tangan, sementara di pundaknya digantungkan sebuah tas untuk tempat recehan sedekah dari pengendara mobil.

"Jangan dikasih Man!, nanti kebiasaan", perintah Pak Hartawan Kepada Pardiman sopirnya.Sopirnyapun pura-pura cuek dan sibuk mengetuk-ngetuk setir, Sambil sesekali melirik dari sudut matanya. 3 Menit berlalu namun pengemis wanita itu tetap berdiri disamping mobil seakan-akan memang sangat berhasrat untuk mendapatkan sedekah.

"Ah dasar pemalas !, ya udah Man kasih aja recehan, biar cepet pergi!"sekali lagi Pak Hartawan memberikan perintah sambil memainkan gadget terbarunya."Nggak ada recehan Pak", jawab Pardiman."Ya sudah, kasih aja uang pecahan yang paling kecil", jawab Pak Hartawan.Akhirnya Pardiman mengambil satu lembar lima puluh ribuan yang merupakanpecahan terkecil di kotak uang dibawah tombol AC.

Mendapatkan sedekah lima puluh ribu rupiah, pengemis wanita inikegirangan, bukan main bahagianya, bahkan saking senangnya sampai lupaberterima kasih.


"Lihat tuh Man, dasar orang tak tahu diri sudah dikasih malah nggakbilang terima kasih. Bagaimana bisa menjadi orang bahagia kalau nggakpernah menghargai pemberian orang lain".
Jalanan masih saja macet dan sudah lebih dari satu jam.

Di samping kanan badan jalan, Pak Hartawan melihat pengemis wanita tadi sedang makan dengan lahap bersama 4 orang anak kecil. Wajahnya menampakkan gurat kebahagiaan yang tiada tara , sesekali dia melempar senyum senang sambilmenatapi mobil yang sedang macet. Pak Hartawan melihat dengan mata nanar.

"Betapa bahagianya pengemis itu, hanya dengan lima puluh ribu rupiah dia bisa makan dan mungkin mentraktir 4 orang anaknya sambil tertawa dengan bahagia.". Pak Hartawan melihat wajahnya sendiri di kaca spion tengah mobilnya.

"Apa kurangnya aku ini, aku berada dalam mobil mewah, tidak kepanasan..Di dompetku ada uang, ada ATM dengan saldo milyaran. Aku punya hartayang berlimpah ruah. Tapi sudah satu jam ini aku gelisah luar biasa,tidak ada satu hal kebahagiaanpun yang aku nikmati".

Dilihatnya Pardiman yang sudah mulai terkantuk-kantuk namun tetapbersiul-siul kecil menyenandungkan lagu dangdut kesukaannya. "Betapa mudah mereka untuk bahagia".

Dari sudut di ruang hatinya terdengar bisikan "Ternyata bahagia tidak ada kaitannya dengan kepemilikan. Mungkinbahagia adalah bagaimana kita memandang sesuatu dan belajar mensyukuriterhadap apa yang kita dapatkan dan menikmatinya"Pak Hartawan tersenyum seakan menemukan sebuah kebahagiaan yangsederhana. Dibukanya pintu kaca mobil dan berteriak memanggil si pengemis wanita.

Setelah pengemis itu dekat dengan pintu mobil, Pak Hartawan mengambildompet dan mengambil 5 lembar ratusan ribu, dia ingin melihatkebahagiaan yang lebih besar. Diulurkan uang 5 lembar kepada sang pengemis. Pengemis itu justru mundur satu langkah dan berkata,"Maaf Pak, kami sudah kenyang!".Selesai berujar pengemis itu pergi dan tidak menerima pemberian Pak Hartawan, dan dia melanjutkan kembali bercanda di seberang jalan dengan 4 orang anaknya. Membiarkan Pak Hartawan terbengong-bengong menyaksikan kesederhanaan sebuah kebahagiaan.

Ooohhh ibuuuu....




Los Felidas adalah nama sebuah jalan di ibu kota sebuah negara di America Selatan, yang terletak di kawasan terkumuh di seluruh kota. Ada sebuah kisah yang menyebabkan jalan itu begitu dikenang orang, dan itu dimulai dari kisah seorang pengemis wanita yang juga ibu seorang gadis kecil. Tidak seorangpun yang tahu nama aslinya, tapi beberapa orang tahu sedikit masa lalunya, yaitu bahwa ia bukan penduduk asli disitu, melainkan dibawa oleh bekas suaminya dari kampung halamannya.Seperti kebanyakan kota besar di dunia ini, kehidupan masyarakat kota terlalu berat untuk mereka, dan belum setahun mereka di kota itu, mereka kehabisan seluruh uangnya, dan pada suatu pagi mereka sadar bahwa mereka tidak tahu dimana mereka tidur malam nanti dan tidak sepeserpun uang ada di kantong. Padahal mereka sedang menggendong bayi mereka yang berumur 1 tahun.
Dalam keadaan panik dan putus asa, mereka berjalan dari satu jalan ke jalan lainnya, dan akhirnya tiba di sebuah jalan sepi dimana puing-puing sebuah toko seperti memberi mereka sedikit tempat untuk berteduh.Saat itu angin Desember bertiup kencang, membawa titik-titik air yang dingin. Ketika mereka beristirahat dibawah atap toko itu, sang suami berkata: "Saya harus meninggalkan kalian sekarang. Saya harus mendapatkan pekerjaan,apapun, kalau tidak malam nanti kita akan tidur disini."
Setelah mencium bayinya ia pergi. Dan ia tidak pernah kembali. Tak seorangpun yang tahu pasti kemana pria itu pergi, tapi beberapa orang seperti melihatnya menumpang kapal yang menuju ke Afrika.Selama beberapa hari berikutnya sang ibu yang malang terus menunggu kedatangan suaminya, dan bila malam tidur di emperan toko itu.
Pada hari ketiga, ketika mereka sudah kehabisan susu, orang-orang yang lewat mulai memberi mereka uang kecil, dan jadilah mereka pengemis di sana selama 6 bulan berikutnya.
Pada suatu hari, tergerak oleh semangat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, ibu itu bangkit dan memutuskan untuk bekerja. Masalahnya adalah dimana ia harus menitipkan anaknya, yang kini sudah hampir 2 tahun, dan tampak amat cantik jelita. Tampaknya tidak ada jalan lain kecuali meninggalkan anak itu di situ dan berharap agar nasib tidak memperburuk keadaan mereka.
Suatu pagi ia berpesan pada anak gadisnya, agar ia tidak kemana-mana, tidak ikut siapapun yang mengajaknya pergi atau menawarkan gula-gula. Pendek kata, gadis kecil itu tidak boleh berhubungan dengan siapapun selama ibunya tidak ditempat. Dalam beberapa hari mama akan mendapatkan cukup uang untuk menyewa kamar kecil yang berpintu, dan kita tidak lagi tidur dengan angin di rambut kita. Gadis itu mematuhi pesan ibunya dengan penuh kesungguhan. Maka sang ibu mengatur kotak kardus dimana mereka tinggal selama 7 bulan agar tampak kosong, dan membaringkan anaknya dengan hati-hati didalamnya. Di sebelahnya ia meletakkan sepotong roti, kemudian, dengan mata basah ibu menuju ke pabrik sepatu, dimana ia bekerja sebagai pemotong kulit.Begitulah kehidupan mereka selama beberapa hari, hingga di kantong sang ibu kini terdapat cukup uang untuk menyewa sebuah kamar berpintu di daerah kumuh.
Dengan suka cita ia menuju ke penginapan orang-orang miskin itu, dan membayar uang muka sewa kamarnya. Tapi siang itu juga sepasang suami istri pengemis yang moralnya amat rendah menculik gadis cilik itu dengan paksa, dan membawanya sejauh 300 kilometer ke pusat kota. Di situ mereka mendandani gadis cilik itu dengan baju baru, membedaki wajahnya, menyisir rambutnya dan membawanya kesebuah rumah mewah di pusat kota. Di situ gadis cilik itu dijual. Pembelinya adalah pasangan suami istri dokter yang kaya, yang tidak pernah bisa punya anak sendiri walaupun mereka telah menikah selama 18 tahun. Mereka memberi nama anak gadis itu Serrafona, dan mereka memanjakannya dengan amat sangat. Di tengah-tengah kemewahan istana itulah gadis kecil itu tumbuh dewasa. Ia belajar kebiasaan-kebiasaan orang terpelajar seperti merangkai bunga, menulis puisi dan bermain piano. Ia bergabung dengan kalangan-kalangan kelas atas, dan mengendarai Mercedes Benz kemanapun ia pergi.

Satu hal yang baru terjadi menyusul hal lainnya, dan bumi terus berputar tanpa kenal istirahat. Pada umurnya yang ke-24, Serrafona dikenal sebagai anak gadis Gubernur yang amat jelita, yang pandai bermain piano, yang aktif di gereja, dan yang sedang menyelesaikan gelar dokternya. Ia adalah figur gadis yang menjadi impian tiap pemuda, tapi cintanya direbut oleh seorang dokter muda yang welas asih, yang bernama Geraldo. Setahun setelah perkawinan mereka, ayahnya wafat, dan Serrafona beserta suaminya mewarisi beberapa perusahaan dan sebuah real-estate sebesar 14 hektar yang diisi dengan taman bunga dan istana yang paling megah di kota itu.

Menjelang hari ulang tahunnya yang ke-27, sesuatu terjadi yang merubah kehidupan wanita itu. Pagi itu Serrafona sedang membersihkan kamar mendiang ayahnya yang sudah tidak pernah dipakai lagi, dan dilaci meja kerja ayahnya ia melihat selembar foto seorang anak bayi yang digendong sepasang suami istri. Selimut yang dipakai untuk menggendong bayi itu lusuh, dan bayi itu sendiri tampak tidak terurus, karena walaupun wajahnya dilapisi bedak tetapi rambutnya tetap kusam. Sesuatu ditelinga kiri bayi itu membuat jantungnya berdegup kencang. Ia mengambil kaca pembesar dan mengkonsentrasikan pandangannya pada telinga kiri itu. Kemudian ia membuka lemarinya sendiri, dan mengeluarkan sebuah kotak kayu mahoni. Didalam kotakyang berukiran indah itu dia menyimpan seluruh barang-barang pribadinya, dari kalung-kalung berlian hingga surat-surat pribadi. Tapi di antara benda-benda mewah itu sesuatu terbungkus kapas kecil, sebentuk anting-anting melingkar yang amat sederhana, ringan dan bukan emas murni. Ibunya almarhum memberinya benda itu sambil berpesan untuk tidak kehilangan benda itu. Ia sempat bertanya, kalau itu anting-anting, dimana satunya.Ibunya menjawab bahwa hanya itu yang ia punya. Serrafona menaruh anting-anting itu didekat foto. Sekali lagi ia mengerahkan seluruh kemampuan melihatnya dan perlahan-lahan air matanya berlinang.

Kini tak ada keragu-raguan lagi bahwa bayi itu adalah dirinya sendiri. Tapi kedua pria wanita yang menggendongnya, yang tersenyum dibuat-buat, belum penah dilihatnya sama sekali. Foto itu seolah membuka pintu lebar-lebar pada ruangan yang selama ini mengungkungi pertanyaan-pertanyaannya, misalnya: kenapa jenis wajahnya dan wajah kedua orang tuanya berbeda, kenapa ia tidak menuruni golongan darah ayahnya. Saat itulah, sepotong ingatan yang sudah seperempat abad terpendam, berkilat di benaknya, bayangan seorang wanita membelai kepalanya dan mendekapnya di dada. Di ruangan itu mendadak Serrafona merasakan betapa dinginnya sekelilingnya, tetapi ia juga merasa betapa hangatnya kasih sayang dan rasa aman yang dipancarkan dari dada wanita itu. Ia seolah merasakan mendengar lewat dekapan itu bahwa daripada berpisah lebih baik mereka mati bersama. Matanya basah ketika ia keluar dari kamar dan menghampiri suaminya yang sedang membaca koran. Geraldo, saya adalah anak seorang pengemis, dan mungkin ibu saya masih ada di jalan sekarang setelah 25 tahun.
Itu adalah awal dari kegiatan baru mereka mencari masa lalu Serrafonna. Foto hitam-putih yang kabur itu diperbanyak puluhan ribu lembar dan disebar ke seluruh jaringan kepolisian diseluruh negeri. Sebagai anak satu-satunya dari bekas pejabat yang cukup berpengaruh di kota itu, Serrafonna mendapatkan dukungan dari seluruh kantor kearsipan, kantor surat kabar dan kantor catatan sipil. Ia membentuk yayasan-yayasan untuk mendapatkan data dari seluruh panti-panti orang jompo dan badan-badan social diseluruh negeri dan mencari data tentang seorang wanita.

Bulan demi bulan lewat, tapi tak ada perkembangan apapun dari usahanya. Mencari seorang wanita yang mengemis 25 tahun yang lalu di negeri dengan populasi 90 juta bukan sesuatu yang mudah. Tapi Serrafona tidak punya pikiran untuk menyerah. Dibantu suaminya yang begitu penuh pengertian, mereka terus menerus meningkatkan pencaharian mereka.

Kini, tiap kali bermobil, mereka sengaja memilih daerah-daerah kumuh, sekedar untuk lebih akrab dengan nasib baik. Terkadang ia berharap agar ibunya sudah almarhum sehingga ia tidak terlalu menanggung dosa mengabaikannya selama seperempat abad. Tetapi ia tahu, entah bagaimana, bahwa ibunya masih ada, dan sedang menantinya sekarang. Ia memberitahu suaminya keyakinan itu berkali-kali, dan suaminya mengangguk-angguk penuh pengertian.Saat itu waktu sudah memasuki masa Hari Raya. Seluruh negeri bersiap untuk menyambutnya sehingga bahkan untuk kasus Serrafona-pun orang tidak lagi menaruh perhatian utama. Serrafona menjadi amat sedih. Pagi siang dan sore ia berdoa:Tuhan, saya bukannya tidak berniat merayakan hari besar, tapi ijinkan saya untuk satu permintaan terbesar dalam hidup saya: temukan saya dengan ibu saya.

Tuhan mendengarkan doa itu. Suatu sore mereka menerima kabar bahwa ada seorang wanita yang mungkin bisa membantu mereka menemukan ibunya. Tanpa membuang waktu, mereka terbang ke tempat itu, sebuah rumah kumuh di daerah lampu merah, 600 km dari kota mereka. Sekali melihat, mereka tahu bahwa wanita yang separoh buta itu, yang kini terbaring sekarat, adalah wanita di dalam foto. Dengan suara putus-putus, wanita itu mengakui bahwa ia memang pernah mencuri seorang gadis kecil di tepi jalan, sekitar 25 tahun yang lalu. Tidak banyak yang diingatnya, tapi di luar dugaan ia masih ingat kota dan bahkan potongan jalan dimana ia mengincar gadis kecil itu dan kemudian menculiknya.
Serrafona memberi anak perempuan yang menjaga wanita itu sejumlah uang, dan malam itu juga mereka mengunjungi kota dimana Serrafonna diculik. Mereka tinggal di sebuah hotel mewah dan mengerahkan orang-orang mereka untuk mencari nama jalan itu. Semalaman Serrafona tidak bisa tidur. Untuk kesekian kalinya ia bertanya-tanya kenapa ia begitu yakin bahwa ibunya masih hidup sekarang, dan sedang menunggunya, dan ia tetap tidak tahu jawabannya.
Dua hari lewat tanpa kabar. Pada hari ketiga, pukul 18:00 senja, mereka menerima telepon dari salah seorang staff mereka. "Tuhan maha kasih, Nyonya, kalau memang Tuhan mengijinkan, kami mungkin telah menemukan ibu Nyonya. Hanya cepat sedikit, waktunya mungkin tidak banyak lagi."
Mobil mereka memasuki sebuah jalanan yang sepi, di pinggiran kota yang kumuh dan banyak angin. Rumah-rumah di sepanjang jalan itu tua-tua dan kusam. Satu dua anak kecil tanpa baju bermain-main di tepi jalan. Dari jalanan pertama, mobil berbelok lagi ke jalanan yang lebih kecil, kemudian masih belok lagi kejalanan berikutnya yang lebih kecil lagi. Semakin lama mereka masuk ke dalam, tubuh Serrrafona gemetar, ia seolah bisa mendengar panggilan itu. Lekas, Serrafonna, mama menunggumu, sayang. Ia mulai berdoa: Tuhan beri saya setahun untuk melayani mama. Saya akan melakukan apa saja.
Ketika mobil berbelok memasuki jalan yang lebih kecil, dan ia bisa membaui kemiskinan yang amat sangat, ia berdoa: Tuhan beri saya sebulan saja. Mobil belok lagi kejalanan yang lebih kecil, dan angin yang penuh derita bertiup, berebut masuk melewati celah jendela mobil yang terbuka. Ia mendengar lagi panggilan mamanya, dan ia mulai menangis: Tuhan, kalau sebulan terlalu banyak, cukup beri kami seminggu untuk saling memanjakan. Ketika mereka masuk belokan terakhir, tubuhnya menggigil begitu hebat sehingga Geraldo memeluknya erat-erat. Jalan itu bernama Los Felidas. Panjangnya sekitar 180 meter dan hanya kekumuhan yang tampak dari sisi ke sisi, dari ujung ke ujung. Ditengah-tengah jalan itu, didepan puing-puing sebuah toko, tampak onggokan sampah dan kantong-kantong plastik. Dan di tengah-tengahnya, terbaring seorang wanita tua dengan pakaian sehitam jelaga, tidak bergerak-gerak. Mobil mereka berhenti di antara 4 mobil mewah lainnya dan 3 mobil polisi. Di belakang mereka sebuah ambulans berhenti, diikuti empat mobil rumah sakit lain. Dari kanan kiri muncul pengemis-pengemis yang segera memenuhi tempat itu. "Belum bergerak dari tadi", lapor salah seorang.
Pandangan Serrafona gelap tapi ia menguatkan dirinya untuk meraih kesadarannya dan turun. Suaminya dengan sigap sudah meloncat keluar, memburu ibu mertuanya. "Serrafona, kemari cepat! Ibumu masih hidup, tapi kau harus menguatkan hatimu", suaminya berkata. Serrafona memandang tembok di hadapannya, dan ingat saat ia menyandarkan kepalanya ke situ. Ia memandang lantai di kakinya dan ingat ketika ia belajar berjalan. Ia membaui bau jalanan yang busuk, tapi mengingatkannya pada masa kecilnya. Air matanya mengalir keluar ketika ia melihat suaminya menyuntikkan sesuatu ketangan wanita yang terbaring itu dan memberinya isyarat untuk mendekat. Tuhan, ia meminta dengan seluruh jiwa raganya, beri kami sehari, Tuhan, biarlah saya membiarkan mama mendekap saya dan memberinya tahu bahwa selama 25 tahun ini hidup saya amat bahagia. Jadi mama tidak menyia-nyiakan saya. Ia berlutut dan meraih kepala wanita itu ke dadanya. Wanita tua itu perlahan membuka matanya dan memandang keliling, ke arah kerumunan orang-orang berbaju mewah dan perlente, ke arah mobil-mobil yang mengkilat dan ke arah wajah penuh air mata yang tampak seperti wajahnya sendiri ketika ia masih muda. "Mama....". Ia mendengar suara itu, dan ia tahu bahwa apa yang ditunggunya tiap malam - antara waras dan tidak - dan tiap hari - antara sadar dan tidak, kini menjadi kenyataan. Ia tersenyum, dan dengan seluruh kekuatannya menarik lagi jiwanya yang akan lepas. Perlahan ia membuka genggaman tangannya, tampak sebentuk anting-anting yang sudah menghitam. Serrafona mengangguk, dan tanpa peduli sekelilingnya ia berbaring di atas jalanan itu dan merebahkan kepalanya di dada mamanya. "Mama. Saya tinggal di istana dan makan enak tiap hari. Mama jangan pergi dulu. Apapun yang mama mau bisa kita lakukan bersama-sama. Mama ingin makan, ingin tidur, ingin bertamasya, apapun bisa kita bicarakan. Mama jangan pergi dulu... Mama..." Ketika telinganya menangkap detak jantung yang melemah, ia berdoa lagi kepada Tuhan: Tuhan maha pengasih dan pemberi, Tuhan..... satu jam saja.....satu jam saja.....Tapi dada yang didengarnya kini sunyi, sesunyi senja dan puluhan orang yang membisu. Hanya senyum itu, yang menandakan penantiannya selama seperempat abad.
Cintai ibu dan ayah selagi bisa, selagi masih ada kesempatan. Bagaimanapun keadaan mereka, mereka adalah bagian dari diri Anda dan Anda bagian dari diri mereka...

Minggu, 08 November 2009

Melepaskan beban...




Bukan berat Beban yang membuat kita Stress,
tetapi lamanya kita memikulbeban tersebut.

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress,
Stephen R. Covey mengangkat segelas air
dan bertanya kepada para siswanya:

"Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini?"

Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr.

"Ini bukanlah masalah berat absolutnya,
tapi tergantung berapa lama anda memegangnya. " kata Covey.

"Jika saya memegangnya selama 1 menit,
tidak ada masalah.

Jika saya memegangnya selama 1 jam,
lengan kanan saya akan sakit.

Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh,
mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya.

Beratnya sebenarnya sama,
tapi semakin lama saya memegangnya,
maka bebannya akan semakin berat."

"Jika kita membawa beban kita terus menerus,
lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi.

Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey.

"Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas
tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".

Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik,
agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini,
tinggalkan beban pekerjaan.

Jangan bawa pulang.

Beban itu dapat diambil lagi besok.

Apapun beban yang ada dipundak anda hari ini,
coba tinggalkan sejenak jika bisa.

Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi...

Hidup ini singkat,
jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya...

Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat
dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita.

Start the day with smile and have a good day
Don't forget to pray before u start ur day

Sabtu, 31 Oktober 2009

Membangun Perubahan


Jangan Takut Melakukan
Perubahan
 “Change is the only evidence
of life”
 Sumber :
Manajemen Perubahan
Oleh : Renald Kasali  
• “Change is the only evidence of life”,
kata esayist Evelyn Waugh. Benar
sekali, perubahan adalah satu-satunya
bukti kehidupan. Jadi perubahan
mustinya adalah hal yang biasa bagi
manusia. Hanya saja, kita seringkali
tidak menyadari sesuatu telah berubah,
bahkan mendiamkannya, alias tidak
meresponsnya sama sekali   
• Banyak orang yang menghadapi perubahan
dengan menyangkal masa depan. Mereka
beranggapan cuma cara merekalah yang
benar, dan yang lain salah. Success history
mendistorsi peta yang mereka baca. Orang-
orang ini membiarkan dirinya buta terhadap
masa depan. Kata Black dan Gregersen,
suatu ketika orang-orang ini akan menjadi
fanatik dan beranggapan apa yang
diketahuinya sebagai segala-galanya, dan
apa yang tidak diketahuinya sebagai
nothing. Maka habislah masa depan.   
• Manusia pada dasarnya bisa menerima
perubahan sekalipun kecepatan menerima setiap
orang berbeda-beda. Yang terjadi sesungguhnya,
manusia itu enggan “dirubah”, bukan enggan
“berubah”. Dalam konteks manajemen perubahan,
seorang pemimpin harus bertindak tak ubahnya
sebagai seorang seniman profesional, yang
menggunakan bel perubahan seakan-akan bukan
berasal dari dirinya, melainkan dari orang-orang
yang akan mengerjakan perubahan itu sendiri. Bel
ini disebut “a wake up call”, yaitu bel yang
membangunkan yang kita set sendiri, yang begitu
berbunyi membuat kita kesal, namun juga
berterimakasih. Kita bangkit dari tidur sekalipun
malas dan kantuk masih melekat.  
• Sebagian besar kita beranggapan
perubahan itu baru boleh dilakukan
kalau ada masalah, saat memasuki
tahap krisis. Padahal, pada saat krisis
 hampir tidak mungkin, atau mustahil
melakukan perubahan.   
• Perubahan pada saat sedang berada di titik
rendah sangat rawan. Sebab pada saat itu, anda
sudah tak punya energy dan resources sama
sekali untuk mengangkatnya kembali: Tidak ada
kepercayaan, manajer-manajer yang handal pergi,
cash flow defisit, produk unggulan tidak ada, dan
seterusnya. Bahkan yang ada adalah konflik,
demo karyawan, hutang dan tuntutan-tuntutan
hukum.  
Beranjak dari itu, para ahli manajemen mulai
melihat strategi perubahan terbaik seharusnya
dilakukan pada saat anda sedang mengalami
masa “senang-senang”. Yaitu saat penjualan
anda sedang bagus dan semua orang bangga
terhadap lembaganya. Tapi celakanya, justru
pada saat ini manusia-manusia itu tidak tertarik
untuk berubah. Mereka mengatakan, “Kalau
tidak ada yang rusak, mengapa harus dirubah”.
Tetapi anda harus dengan berani mengatakan,
“Kalau tidak segera diperbaiki ini akan rusak!”  
Perubahan pada tahap ini kita sebut
transformasi, yaitu pembenahan manajemen
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti :
Apa yang dapat kita lakukan agar menjadi lebih
baik lagi? Apa saja kesalahan-kesalahan yang
telah kita perbuat?   
Inilah seni strategi perubahan. Anda bekerja
dengan paradox, yaitu paradox of change, yang
kurang lebih artinya begini. ”Pada saat perubahan
harus dilakukan, orang-orang merasa tak ada
kebutuhan sama sekali, sebaliknya, pada saat
anda dituntut untuk berubah, anda sudah tak punya
daya sama sekali.”  
   Tapi bagaimana dengan orang-orang yang mau
berubah? Maukah mereka memasuki sesuatu yang
baru dengan gagah berani? Nanti dulu, bukankah
memasuki medan baru selalu ada resikonya.
Pertanyaannya adalah, bila kita memasuki “the
right track” apakah kita langsung bisa perform
dengan baik? Tentu saja tidak. Setiap permulaan
pasti sulit dan akan banyak ditemui kendala-
kendalanya. Tetapi dengan kekonsistenan dan
berani mencoba yang baru, dan terus memperbaiki
diri, lama kelamaan akan perform juga yaitu
melakukan “the right thing dan done it very well”.
Itulah sebabnya diperlukan keberanian, konsep
yang jelas dan cara kerja yang efisien.  
   Tentu saja tidak semua perubahan seperti ini
berakhir dengan sukses. Adakalanya Anda dipaksa
merubah sesuatu yang sifatnya sangat mendasar
dan tak ada cara lain selain melakukannya dengan
penuh pengorbanan. Kata orang-orang Korea,
kalau tak ada yang mau berkorban tak akan ada
perubahan. Tetapi ini masih belum cukup.
Dibutuhkan semacam karakter untuk memimpin
perubahan. Karakter itu sering disebut-sebut
sebagai “Lincoln type”, yaitu kejujuran, rendah hati,
cinta kasih, disiplin diri, dan keberanian yang teguh
dalam menghadapi fakta-fakta brutal yang bisa
merusak kehidupan. King dan Gandhi disebut-
sebut memiliki karakter itu.   
Perubahan tidak akan mungkin dilakukan
dengan hanya merubah sistem tanpa
memperhatikan kesiapan manusia-manusianya.
Saya berkeyakinan manusia sesungguhnya
bukan enggan berubah, melainkan perlu
menyadari perubahan itu justru menjadi
tuntutan bagi dirinya. Bagaimana tahapan
perubahan manusia, perhatikan bait-bait pada
puisi ini.   
When you change your thinking (pikiran)
You change your beliefs (keyakinan diri)
When you change your beliefs
You change your expectations (harapan)
When you change your expectations
You change your attitude (sikap)  
When you change your attitude (sikap)
You change your behavior (tingkah laku)
When you change your behavior
You change your performance (kinerja)
When you change your performance
You change your destiny (nasib)
When you change your destiny
You change your life (hidup)

Kamis, 29 Oktober 2009



GRETHA ZAHAR, ‘PENYIHIR’ YANG MENGHUBUNGKAN MASA LALU DAN MASA DEPAN


Gunakan pengamatan berskala seluler terhadap mekanisme tubuh Anda, Anda akan melihat organ, jaringan, protein, sel dan sebagainya. Gunakan pengamatan berskala atomik, Anda akan menemukan bahwa di balik organ, jaringan dan sel itu terdapat atom karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, dan sebagainya. Selanjutnya gunakan pengamatan berskala sub-atomik, skala yang jauh lebih kecil daripada atomik.
Apa yang akan Anda temukan?
Ternyata di balik atom-atom penyusun tubuh Anda itu terdapat interplay yang tak putus di antara proton, netron dan elektron. Anda berada dalam ranah yang banyak dibicarakan oleh fisika modern, nuclear science, bahkan nanobiology.
Demikian pelajaran yang saya peroleh dari Gretha Zahar, seorang pakar nuclear science yang mengelola klinik di beberapa kota dan Lembaga Peluruhan Radikal Bebas di Malang.
Tidak mudah memahami penjelasan bu Gretha. Fisika modern, kimia nuklir, ditambah dengan nanoteknologi, ketika disatukan dalam uraian, menjadi menu yang lumayan berat untuk dicerna.
Namun ternyata dalam praktek semuanya sangat sederhana.
Obat segala penyakit itu ternyata ada di dapur kita sendiri: ada telur, kopi, garam, bawang, air kelapa, fermipan …
Hanya satu obat yang tidak biasa: rokok!
Rokok terapi ini diramu secara khusus, asapnya ditiupkan ke lubang telinga, hidung, dan mulut pasien melalui sebuah pipa. Pasien dibaringkan di atas papan tembaga, dibalur dengan 7 macam ramuan, sementara terapi asap dilakukan di sela-sela proses tersebut. Sungguh aneh melihat sebuah penemuan canggih dipraktekkan dengan begitu mudah dan sederhana, sesederhana pengobatan ala kampung jaman baheula.
“Alam sudah menyediakan semuanya”, kata Profesor Dr. Sutiman Bambang Sumitro, seorang mikrobiolog dari Universitas Brawijaya Malang yang menjadi mitra kerja bu Gretha. “Orang cenderung mempercayai peralatan canggih, padahal peralatan itu bisa jadi digunakan untuk menutupi konsep yang tidak canggih. Sedangkan Alam selama ini bekerja berdasarkan konsep yang canggih. Telur, garam, bawang, kopi, tembakau dan sebagainya itu semua merupakan peluruh radikal bebas yang luar biasa”, tambahnya.
Mengapa telur mentah?
“Karena telur mentah merupakan protein hidup.
Telur mentah itu internally driven. Putihnya menangkap radikal bebas dalam tubuh kita, termasuk merkuri yang juga internally driven. Sedangkan merah telur mengandung bahan stem cell“, kata bu Gretha. “Tidak perlu takut pada bakteri salmonela atau virus yang mungkin ada pada telur mentah”, kata bu Gretha seolah membaca pikiran saya.
“Karena setelah dicampur dengan kopi, kopinya akan berfungsi seperti norit yang mampu melumpuhkan racun.”
Tidak perlu takut pada bakteri dan virus?
Sungguh menyenangkan membayangkan dunia yang sedang disiapkan oleh bu Gretha dan kawan-kawan ini ! “Bakteri dan virus, semua itu hanyalah protein hidup yang mengalami mutagenik. Mereka menamainya bakteri, jika ukurannya 10 pangkat minus 5. Tapi ketika ukurannya nano, mereka menamainya virus”, kata bu Gretha sambil mempermainkan rokoknya.
“Yang lebih penting untuk diselidiki adalah penyebab mutagenik protein tersebut, yaitu radikal bebas, terutama merkuri.
Merkuri mempunyai 13 macam panjang gelombang yang bisa digunakan untuk mengacaukan dan menyesatkan codon dalam pembentukan protein (codon adalah kode genetik yang menentukan sintesa protein, Red.)
Merkuri dalam tubuh akan menarik lebih banyak merkuri.
Hebatnya, merkuri punya energi dinamika yang cukup besar untuk membantunya melakukan transisi elektron, sebuah cara baginya untuk ‘menyamar’ menjadi partikel lain”, katanya sambil meluruskan kakinya di lantai.
Sekarang menjadi jelas mengapa selama ini berbagai penelitian belum bisa ‘menangkap basah’ merkuri dan perilakunya di tubuh kita. “Merkuri hanya perlu tambahan 1 elektron untuk menjadi logam berat seperti thalium, atau 2 ekstra elektron untuk menjadi timbal. Padahal elektron-elektron itu tersedia dalam jumlah besar di Alam sebagai akibat dari melimpahnya jumlah radikal bebas “, tambahnya lagi.
“Jadi penyembuhan segala macam penyakit pada dasarnya hanyalah memperbaiki kemampuan tubuh dalam mengendalikan polutan. Detoksifikasi adalah yang paling relevan. Jika kita tahu caranya, tak ada penyakit yang perlu ditakuti, termasuk flu burung, flu babi dan sebagainya”, kata bu Gretha.
Ia lalu memamerkan foto-foto klinis dan eksperimennya yang sangat menakjubkan selama lebih dari sepuluh tahun terakhir. Kanker dan autisme merupakan persoalan sederhana di matanya, apalagi penyakit stroke, jantung dan sebagainya.
Bu Gretha dan klinik-kliniknya telah membantu ratusan orang yang sudah tidak bisa ditangani oleh rumah sakit. Namun gaya hidupnya sangat bersahaja. Tempat duduk favoritnya adalah lantai, kosmetiknya hanyalah ramuan yang terbuat dari putih telur dan air kelapa.
Tanda-tanda kemewahan ‘hanya’ terlihat pada matanya yang selalu polos namun energik, tubuh yang elastis, berotot, bugar, serta kulit wajah yang bersih. Tidurnya sedikit, namun ia masih mampu push-up 25 kali dan berenang 90 menit tanpa jeda di usianya yang menjelang 70.
(Kami sering menggodanya dengan sebutan ‘nenek-nenek aneh’, karena bukannya membekali diri dengan minyak angin dan syal penghangat seperti nenek pada umumnya, ia malah membawa rokok dan berbagai ramuan kemana-mana untuk mengurus siapapun yang dijumpainya di jalan dan sedang bermasalah ! J)
Restless and fearless, itulah yang saya lihat pada bu Gretha.
Dalam pencariannya yang tak kenal menyerah, ia sempat mengalami berbagai hinaan dan pengusiran oleh ilmuwan-ilmuwan lain.
Namun dengan gigih ia terus berjuang, salah satunya dengan mencoba membuktikan hipotesanya lewat pengabdian di sebuah rumah sakit swasta dan beberapa panti asuhan.
Dukungan dari kalangan universitas dan dari kalangan medis akhirnya mengalir. Tapi ia belum puas juga. “Alam sedang sedih karena banyak dimanipulasi oleh manusia”, katanya suatu hari, dengan nada sedih yang tak berhasil disembunyikan.
“Kita mengambil terlalu banyak dari Alam, ini menyulitkan Alam dalam melakukan recycling terhadap beratus-ratus ton radikal bebas yang berkeliaran di sekitar kita.
Sementara itu hutan dan lautan yang menjadi mesin pendaur-ulang utama itu mengalami kerusakan yang amat parah,” katanya lagi.
Pak Sutiman lalu menambahkan: ”Alam sekarang mengalami kesulitan dalam melakukan siklus berbagai material.
Manusia sebagai bagian dari Alam pun mengalaminya.”
Lalu, setelah menyalakan rokok yang entah ke sekian, pak Sutiman -yang sebelumnya sama sekali bukan perokok itu- melanjutkan: ”Kerusakan Alam kini menempatkan manusia pada posisi degeneratif, artinya manusia menghadapi ancaman kegagalan dalam menjalankan kemampuan normal. Itu sebabnya penyakit manusia bergeser ke arah difficult diseases.”
Tapi bu Gretha tidak pernah membiarkan dirinya sedih berlama-lama. Intuisinya yang liar dan tajam membuatnya segera sibuk memikirkan gagasan-gagasan baru. Alur pikirannya melompat-lompat dengan lincah, tak banyak orang yang memiliki kemampuan untuk mengimbanginya. Ketika pak Sutiman pada suatu kesempatan resmi menguraikan pemikiran bu Gretha dalam bahasa yang lebih runut, bu Gretha tercengang-cengang sendiri: “Benarkah itu hasil pemikiranku?
Aku tidak mengira akan seindah itu…”, katanya dengan ekspresi yang lucu.Keindahan itu juga terlihat dalam proses pengobatan ala bu Gretha.
Sebelumnya, dalam sebuah eksperimen, bu Gretha mencoba melepaskan radikal bebas dari sebuah protein buatan. Radikal bebas itu baru terlepas sesudah dihantam dengan beban sebesar … 8 ton !
Namun ketika protein yang mengandung radikal bebas itu ditepuknya dengan ‘mengaktifkan rasa kasih-sayang’, radikal bebas itupun terlepas. Artinya, beban 8 ton itu kurang lebih setara dengan tepukan penuh kasih-sayang ! Itu sebabnya pelayanan penuh kasih-sayang menjadi bagian yang paling penting dalam terapi yang dikembangkannya. Itu sebabnya pula, di papan tembaga, pasien anak-anak dibaringkan di atas tubuh ayah atau ibunya, agar terjadi ikatan batin yang lebih dalam di antara keduanya. Ikatan kasih-sayang ini sangat berguna untuk mendorong kesembuhan.
Dalam klinik-klinik asuhan bu Gretha dan kawan-kawan selalu ditekankan pentingnya partisipasi keluarga dalam proses penyembuhan. Kesembuhan seorang pasien dipengaruhi oleh kesehatan anggota keluarganya. “Bahkan menyehatkan diri sendiri itu sama dengan menyehatkan lingkungan”, demikian kata pak Sutiman.
Keindahan yang lain juga diperlihatkan di akhir terapi.
Berbagai ramuan yang sudah dibalurkan ke tubuh pasien itu ditampung, sebagian dibiarkan tersisa di papan tembaga, sebagian diteteskan pada cawan petri. Hasilnya sungguh menakjubkan!
Hanya beberapa menit dijemur di bawah matahari, kita akan segera melihat kristal yang bisa mengisahkan ’siapa kita’.
Jika Anda sehat, pada papan tembaga maupun cawan petri itu akan terlihat lukisan kristal yang penuh, simetris, fraktal, dan memiliki pola yang sangat indah.
“Tubuh manusia itu merupakan pabrik nano material yang paling hebat. Ketika cairan nano dari tubuh kita memperlihatkan keteraturan dan keindahan, itu menunjukkan bahwa tubuh kita memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan keteraturan dan harmoni”, demikian pak Sutiman menjelaskan sambil mengepulkan asap rokoknya.
Dua tahun terakhir ini, rokok merupakan bagian yang sangat penting dalam klinik binaan bu Gretha dan kawan-kawan -yang sebelumnya tidak satupun yang perokok. Rokok yang dinamai Divine Klobot itu mengandung asam amino, diproses sedemikian rupa sehingga bebas dari radikal bebas, dan menghasilkan partikel yang berukuran jauh lebih kecil. “Dengan terapi asap, radikal bebas yang keluar dari tubuh akan berukuran kecil, sehingga pasien tidak perlu mengalami siksaan seperti luka-luka yang besar dan basah atau aroma tubuh yang sangat mengganggu”, kata bu Gretha.
Proses penyembuhan menjadi jauh lebih cepat, bahkan selama proses pengobatan pasien bisa tetap menjalani kehidupan normal tanpa diet khusus, asalkan ia bersedia secara teratur ….. merokok!
Sungguh sebuah paradoks yang mengesankan.
Limbah ramuan balur bisa menjadi kristal yang bercerita, dan rokok yang sekarang sedang dihujat telah dimuliakan menjadi obat! “Tidak ada yang baru pada tembakau dan nikotin.
Ratusan tahun yang lalu, bangsa Indian telah menggunakannya sebagai obat; mereka bahkan menamai tembakau sebagai tanaman dewa.
Nikotin juga telah lama diteliti dan diakui mengandung banyak manfaat, bahkan ia dijuluki ‘gold nicotine’.
Unsur kimianya yang berjumlah 11000 macam itu membuatnya sangat istimewa. Jika dilihat secara parsial, unsur-unsur kimia itu memperlihatkan ‘kejahatan’nya.
Tapi jika partikel-partikel tersebut dilihat secara utuh, rokok memperlihatkan adanya potensi untuk menyelenggarakan keteraturan dan harmoni.
Rokok tidak membahayakan generasi terdahulu, juga tidak generasi sekarang. Yang berbahaya itu radikal bebasnya, dan radikal bebas ada dimana-mana”, jelas pak Sutiman panjang lebar. Bu Gretha lalu menimpali: “Dengan menggunakan cetakan nano pada filter, densitas elektron meningkat, sehingga kandungan merkuri pada tembakau akan siap melepaskan elektron.
Dan ketika merkuri kehilangan 1 elektron, ia bukan lagi merkuri.
Ia merupakan partikel emas atau aurum, tepatnya artificial aurum.”
Saya jadi ingat sebuah artikel tentang partikel aurum.
Dalam ukuran nano, ia sudah lama dikenal sebagai nanomaterial yang efektif membunuh sel kanker tanpa merusak sel lainnya.
Bu Gretha lalu menunjukkan selembar kertas yang ia katakan sebagai ‘penemuan yang sangat mengagumkan’, yaitu tabel periodik kimia, tabel ciptaan Mendeleyev yang pernah kita pelajari di SMA.
Ia menjelaskan, bahwa merkuri dengan nomor atom 80 bisa dengan mudah ‘menyamar’ menjadi thalium dan timbal hanya dengan tambahan 1-2 elektron. Merkuri juga bisa berubah menjadi artificial aurum atau emas -yang bernomor atom 79- hanya dengan mendonasikan elektronnya … Pernyataan ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pembuktian.
Bersama teman-teman, saya menguji pengaruh Divine Klobot terhadap aura. Dengan menggunakan aurameter milik bu Gretha, saya dan teman-teman menyaksikan, bahwa terapi asap lambat-laun akan membentuk aura berwarna emas di tubuh kita. “Sungguh terobosan yang hebat”, kata Kang Aas Rukasa, seorang guru senam pernafasan dan meditasi.
“Aura emas hanya mungkin diperoleh melalui latihan pernafasan yang intensif yang disertai pengerasan tubuh.
Aura emas mencerminkan kematangan di chakra jantung, chakra yang berhubungan dengan kasih sayang, kelenturan, keterbukaan, dan respon seni”, kata Kang Aas.
“Aura emas merupakan jembatan tercepat antara tubuh dan pikiran; artinya seseorang dengan aura emas akan memiliki kecerdasan tubuh dalam menerjemahkan dimensi pikiran.
Aura emas bukan hanya mencerminkan kesehatan yang prima dan kelenturan tubuh dalam menghadapi gangguan, aura emas ini juga berbicara tentang potensi untuk menyembuhkan orang lain”, demikian ia menambahkan.
Saya jadi teringat kisah-kisah klasik tentang para alkemis, orang berilmu yang menaruh perhatian pada dimensi transisi yang menghubungkan materi dan spirit. Mereka sering digambarkan sebagai orang yang terobsesi untuk mengubah apapun menjadi emas. Tidak disangka bahwa rahasia alchemy itu tak jauh-jauh dari kita, dan tampaknya tidak terlalu sulit bagi kita untuk mempelajarinya. Siapa tahu kita bisa menjadi the alchemy berikutnya?
Dasar-dasar bagi tumbuhnya future science itu telah disiapkan oleh bu Gretha dan kawan-kawan.
Ini adalah sains dengan pendekatan multidisiplin yang tak hanya holistik, tapi juga unik, karena membawa dan mewujudkan mimpi terdalam umat manusia sejak masa klasik.
Saya dan teman-teman tidak henti-hentinya kagum melihat seorang ilmuwan yang sekaligus ‘tabib’, seorang yang sesaat berbicara tentang ilmu-ilmu canggih dalam bahasa campuran Indonesia dan Inggris, lalu ia membalur dan meniupi pasien dengan bertelanjang kaki, tanpa sarung tangan dan penutup hidung.
Di waktu pagi, senja dan tengah malam, ‘tabib’ ini menyempatkan dirinya membalur diri dengan kopi, ramuan kelapa dan putih telur, atau garam.
Di waktu senggangnya ia hanya memerlukan lantai untuk sekedar membaringkan tubuhnya, sambil meniupkan asap Divine Klobot ke dalam telinganya. “Lantai baik untuk kesehatan, karena Bumi menetralisir kelebihan arus listrik yang menyebabkan adanya ritme tidak harmonis di tubuh kita. Garam bagus untuk menetralisir radikal bebas.
Pengobatan terbaik menggunakan tangan telanjang, bukan tangan bersarung, apalagi mesin, karena… tahukah engkau, bahwa tubuh manusia adalah cetakan nano terhebat di dunia?”, begitu katanya sambil tersenyum, seolah membenarkan ritual para tabib tradisional kita yang sudah lama menggunakan garam, telur, tangan telanjang, juga lantai dalam praktek pengobatan mereka. Sungguh sangat sesuai dengan namanya: Gretha artinya mutiara, Zahar artinya brightness, revealed, grounded.
“Ibu kok seperti penyihir, ya…”
“Atau seperti Merlin…”
“Atau Nostradamus, Leonardo da Vinci…”
Begitu komentar teman-teman setiap berjumpa dengan ibu Gretha Zahar yang tak habis-habisnya mengherankan kami.

Selasa, 27 Oktober 2009

Nafsu .....




PERINGKAT NAFSU

Orang yang membersarkan Tuhan akan memandang nafsu itu besar dan wajib diperangi. Nafsu itulah yang sangat menyusahkan. Sebab itu dalam ajaran Islam kita mesti bermujahadah dalam melawan nafsu.

Di dalam ajaran Islam, nafsu ada tujuh peringkat :

1. Nafsu Ammarah

Nafsu yang paling jahat dan paling zalim. Jika berbuat kejahatan, dia berbangga dengan kejahatannya. Kalau terpaksa susah karena kejahatannya, dia sanggup. Jika ada orang mengingatkannya tentang kejahatannya, dia akan menjawab dengan bangganya : “Saya kan Lelaki ?!”. Bayangkanlah, kalau orang seperti ini menjadi pemimpin dan berkuasa.

2. Nafsu Lawwamah

Nafsu yang mencerca dirinya sendiri. Senantiasa kesal dengan diri sendiri. Tidak hendak membuat kejahatan tetapi tidak mampu melawan nafsu. Bila melakukan kejahatan, sedih tapi selanjutnya masih terbuat lagi. Ada kalanya buat jahat sehingga dikenakan hukuman dalam penjara. Janji tidak buat lagi tapi buat juga. Rasa sedih lagi dan buat jahat bukan karena senang membuat jahat, tapi karena lemah melawan nafsu. Walaupun sudah niat tidak mau berbuat lagi dan sudah menyesal, namun masih saja terbuat lagi. Contohnya, ketika lalu di kebun orang, ternampak limau, rambutan, dsb. Walaupun sudah menguatkan hati tidak akan mencuri, tetapi dia ambil dan mencuri lagi. Orang nafsu di peringkat ini sudah mulai sadar tetapi sering kali kalah melawan hawa nafsunya.

3. Nafsu Muhamah

Arti pada lafaz ialah nafsu yang diberi ilham, sudah mulai dipimpin, diberi hidayah. Tuhan ambil perhatian sebab dia sudah mulai mendidik nafsunya. Apabila seseorang itu bersungguh-sungguh melawan nafsunya, atas belas kasihan Allah maka Tuhan akan pimpin. Oleh karena baru dididik, ibarat orang berjalan hendak menyeberang dan melintas jalan yang di tengah-tengah ada benteng, dia sudah berada di atas benteng. Artinya dia sudah di atas perbatasan. Kalau tidak ada angina yang besar atau ujian, jika mati insya Allah selamat. Sebab sudah di atas batas tapi belum sampai ke seberang. Namun masih dalam bahaya karena apabila datang angin besar, dia mungkin kembali ke tempat semula. Atau bila ujian datang, walaupun tidak jatuh tetapi sudah mulai goyang. Orang di atas batas ini tidak dikatakan tenang, masih dalam keadaan bahaya. Baru diberi ilham. Bila sudah sampai ke seberang barulah, masuk kawasan selamat dan barulah dikatakan tenang.

4. Nafsu Mutmainnah

Istilah mutmainnah bermaksud tenang, tidak terpengaruh oleh kesenangan dan kesusahan, tidak terpengaruh oleh sehat atau sakit, orang hina atau orang puji. Semuanya sama saja baginya. Pujian orang tiak menyebabkan hati terasa senang dan tidak berbunga. Orang hina, tidak terasa sakit hati. Tidak ada perasaan hendak marah atau berdendam (rasa tidak senang). Sebab hatinya sudah tenang, perkara positif atau negatif tidak mempengaruhinya. Orang ini sudah menjadi wali kecil, sudah naik di atas batas orang soleh. Nafsu peringkat ini sudah sampai ke kawasan selamat, tidak tergugat lagi. Maka Tuhan mengalu-alukan ketibaannya, dengan ayat :

“Wahai nafsu (jiwa) yang tenang (suci). Kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dengan (hati) redha dan diredhai (Tuhan). Maka masuklah kamu dalam golongan hamba-hamba-Ku. Dan masuklah kamu ke dalam Syurga-Ku.” (Al Fajr : 27-30)

Dari ayat ini, seolah-olah Tuhan tidak sabar hendak menyambut tetamu-Nya : “Mari-mari, cepat-cepat Aku tidak sabar, Aku hendak jumpa engkau ini.” Kemudian dalam ayat tadi, Tuhan berfirman : “Kembalilah dalam keadaan redha kepada Aku, dan Aku redha dengan engkau.” (Al Fajr : 28)
Tuhan mengalu-alukan dan kalau mati pada waktu itu, dia selamat. Oleh karena dia sudah selamat, sebab itulah Tuhan menyeru. Manakala bagi orang yang nafsunya belum selamat, dia akan mati dalam keadaan jikalau Tuhan hendak azab pun bisa, hendak diampunkan pun bisa.
Semuanya atas sebab keadilan Tuhan. Kalau kita hendak mengharapkan kekuatan diri sendiri, bimbang tidak selamat. Sebab itu kita mesti mencari kekuatan lain. Di antaranya perbanyakkan selawat, berbuat baik, bertawasul dengan guru-guru, dll, mudah-mudahan itu menyelamatkan. Allah berfirman :

“Bergaullah dengan hamba-hamba-Ku (yaitu para rasul, para nabi dan wali-wali), dan masuklah ke Syurga-Ku.” (Al Fajr : 29-30)

Artinya, carilah sebab-sebab untuk mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Bila mencapai peringkat nafsu mutmainnah, barulah selamat. Nafsu-nafsu di bawah daripada peringkat itu tidak selamat.

5. Nafsu Radhiah

Orang yang berada di peringkat nafsu radhiah ini, dia meredhai apa saja yang Allah takdirkan kepadanya. Ia terhibur dengan ujian. Ia merasakan ujian adalah hadiah dari Tuhan. Bila orang menghinanya, dia berterima kasih kepada Tuhan dan dia rasa bahagia. Sebab itu mereka yang berada di maqam ini, bila kena pukul, mereka rasa puas. Bila ditampar, seolah-olah minta ditampar lagi. Nafsunya sudah jadi malaikat.

6. Nafsu Mardhiah

Orang yang berada di peringkat nafsu ini ialah apa saja yang mereka lakukan mendapat keredhaan Tuhan. Mereka inilah yang disebut dalam Hadis Qudsi : “Mereka melihat dengan pandangan Tuhan, mendengar dengan pendengaran Tuhan, berkata-kata dengan kata-kata Tuhan.” Kata-kata mereka masin, sebab itu mereka cukup menjaga tutur kata. Kalaulah mereka mengatakan celaka, maka celakalah. Karena kata-kata mereka, kata-kata yang diredhai Tuhan. Mereka memandang besar apa saja yang Tuhan lakukan.

7. Nafsu Kamilah

Nafsu petingkat ke-5, ke-6 dan ke-7 adalah derajad atau peningkatan kepada nafsu mutmainnah tadi. Bagi nafsu kamilah, manusia biasa tidak bisa sampai ke maqam ini. Kamilah hanya derajat untuk para rasul dan para nabi. Manusia biasa hanya sebatas peringkat ke-enam saja yaitu mardhiah (ini sudah taraf wali besar).

Itulah 7 peringkat nafsu manusia. Jadi orang yang hendak mendidik manusia mesti faham peringkat-peringkat nafsu ini. Kemudian perlu faham bagaimana pula hendak mendidik setiap peringkat-peringkat nafsu tersebut supaya manusia menjadi manusia yang sebenarnya.

SEKIAN

Sabtu, 17 Oktober 2009

BERAPA UMURMU BERDASARKAN KESUKAAN ANDA TERHADAP COKLAT ?




Umurmu berdasarkan kesukaanmu pada Chocolatos…Kamu bisa saja berbohong tentang umurmu, tetapi kesukaanmu akan chocolatos akan mengungkap berapa umurmu !!!

Ikuti langkah-langkah yang diajukan oleh Chocolatos dan cocokan dengan dirimu...

1. Pilih satu angka antara 2 s/d 9 yang mewakili kesukaanmu akan chocolatos ( dimana angka 2 adalah Sangat Tidak Suka Chocolatos dan angka 9 adalah Maniac Chocolatos)
2. Kalikan angka itu dengan 2
3. Hasil nomor 2 tambahkan dengan 5
4. Hasil nomor 3 kalikan 50 (ok… gw tunggu loe ambil kalkulator ☺ ) 5. Jika Ulangtahun mu sudah lewat hasil nomor 4 tambahkan dengan 1759 jika belum lewat tambahkan 1758 6. Hasil nomor 5 dikurangi dengan tahun kelahiranmu


Sekarang kamu punya 3 angka bukan ?
Angka 1 (pertama) adalah Angka kesuakaanmu akan Chocolatos (yg kamu pilih di No 1)
2 angka berikutnya adalah UMUR KAMU …!!!
Betul toh................... ???
Yap… silahkan takjub....!!!

Itulah hebatnya CHOCOLATOS !!!!

Jumat, 16 Oktober 2009

PENGOBATAN ALTERNATIF SAKIT MARAH


PENGOBATAN ALTERNATIF BAGI PENGIDAP PENYAKIT MARAH

Kayaknya siapapun dia,cowo ato cewe,tua ato muda,kecil pa besar pernah ngalamin apa tuh yang disebut marah.Survey membuktikan para pemarah akan ngalamin komplikasi yang akut.Salahsatunya dia bakal ngalamin penyakit Triple S (S3).Apaan tuuh..?Stress Stroke dan Stop.Makanya bagi para pemarah yang darahnya cepet naek,emosinya cepat mlonjak harus segera diobatin.Lagian para pemarah itu cepet tuir alias berwajah dewasa padahal umurnya masih A-Be-Ge dan so pasti gak punya teman,bisa-bisa jodohpun menjauh,jomblo teruuss…jablai teruuusss.

Nih ada tips-tips yang bisa dijadikan obat bagi para pengidap penyakit marah yang kita cuplik dari Kitab Qowaid Wafawaid Minal Arba’in Nawawiyyah:

1.Doa.Ya dengan berdoa kepada Allah agar marah yang ada pada diri kita hilang minimal berkurang.

2.Membiasakan diri berdzikir kepada Allah,ya bisa dengan sering baca Qur’an,baca tasbih,istighfar de-el-el karena dengan dzikir pada Allah hati kita jadi cool….cool

3.Selalu mengingat-ingat dalil-dalil tentang keutamaan orang yang bisa menahan marah.Salah satunya Nabi kita tercinta bersabda:”Barangsiapa bisa menahan marah padahal sebenarnya dia sangat punya peluang untuk marah,maka Allah (nanti di Akhirat) akan memanggil seluruh makhluk-Nya,kemudian dipilihkan bidadari Huurun ‘ien (yang bermata jeli) dan bagi para penahan marah Allah memberi kesempatan untuk memilih bidadari-bidaari tersebut dan mereka akan dinikahkan”(H.R At tirmidzi dan Ibnu Majah).Ehm…jadi pengin nih.

4.Sering-sering berta’awudz(minta perlindungan pada Allah) dari godaan Setan.

5.Merubah posisi tubuh saat marah.Bila marah lagi berdiri segera duduklah.Bila duduk kok masih muntap aja,berbaringlah.Kalo marahnya masih bandel juga maka berwudlu-lah.

6.Penuhi semua hak-hak tubuh.Bila ngantuk tidurlah,capek ya istirahatlah ato pijet,kalo lapar segera makan dan bila haus enaknya ngapain?yah minum tau..

7.Ini yang terakhir.Jauhkan semua hal yang menyebabkan datangnya marah.Kalo abis putus cinta biasanya gampang esmoni eh maaf emosi.Ya segera disambung lagi ke tukang las kali ye..

Coba deh semua resep diatas inyaaAllah kita akan jadi orang yang lebih fresh,lebih cool...lebih awet muda dan lebih dicayang ama semua orang.Buruan stock terbatas.


Rabu, 14 Oktober 2009

DAPATKAN MANFAAT SARI KURMA


Diantara Khasiat Sari Kurma



SARI KURMA DAN SELAI KURMA TERBUAT DARI SARI-SARI KURMA PILIHAN YANG BERKWALITAS. DIPROSES SECARA MODERN, TANPA BAHAN KIMIA DAN PENGAWET. ENAK, LEZAT DAN BERKHASIAT BAGI KESEHATAN DAN OBAT BERBAGAI MACAM PENYAKIT.

Kurma kaya akan kandungan phospate, boron, pottasium dan calcium. Kadar besi dalam kurma mengatur pembentukan hoemoglobin pada sel darah merah dan mencegah anemia,terutama pada ibu hamil. Calcium dan phostpate adalah komponen penting untuk mengatur kepadatan tulang pada anak-anak. Kadar energy yang tinggi pada kurma cocok untuk olahragawan dan pekerja berat. Kurma juga mengandung mineral dan vitamin yang dibutuhkan tubuh. Manfaat dan Kegunaan : Efektif Meningkatkan Kadar Trombosit Bagi Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD).

Buah kurma dalam AI-Qur'an dan Sunnah Nabi adalah makanan yang sangat baik yang diandalkan sejak zaman para Nabi dulu. Didalam Al-Qur'an kurma disebut sebanyak 24 kali antara lain dalam surat Maryam ayat 25-26 yaitu ketika maryam akan melahirkan putranya Nabiyulloh 'Isa'Alaihi Salam. Alloh SWT memerintahkan beliau untuk menggoyangkan pohon kurma yang menjadi sandarannya kemudian beliau diperintahkan makan buah kurma yang jatuh didekatnya, maka sejak saat itu buah kurma merupakan makanan terbaik dan obat yang sangat mujarab bagi ibu hamil dan pasca melahirkan dari zaman kezaman.

Sari Kurma Al Jazira


Ibnu Umar meriwayatkan hadits dari Rosululloh SAW " Ada jenis pohon yang berkahnya seperti berkah seorang muslim, yaitu pohon kurma. Komentar Para Ulama dan Ahli Kedokteran tentang Kurma:

1. DR. JabbarAn-nuaimi dan DRAI-amirAbbas Ja'far,

"Kurma mengandung unsur sejenis pengikat rahim yang dapat membantu mencegah pendarahan seusai melahirkan." "Kurma merupakan bahan dasar dari obat baru yang dikenal dengan diostolen, zat ini sangat penting untuk mengatasi reumatic dan beberapa jenis penyakit mata."

2. AI-lmamlbnulQoyyimAI-jauziyyahRohimahulloh,

"Kurma berkhasiat memperkuat lever, memperlancar buang air, menambah libido sex, dan menyembuhkan tenggorokan kering"

3. SyeikhRobi'AI-Qutsaim,

"Para wanita yang bersalin tidak memiliki sesuatu yang lebih baik bagi mereka selain kurma masak."

4. Amru bin Maimun,

"Kalau seorang wanita kesulitan melahirkan, tidak ada yang lebih baik daripada kurma masak, baik yang basah maupun yang kering."

KANDUNGAN DALAM 100 GR KURMA



> Kartohidrat 75 gr Asam Folic 5,4 mikrog

> Fiber/serat 2,4 gr Mineral kalium 52 mg

> Protein 2,35 gr Magnesium 50 mg

> Lemak 0,43 gr Tembaga/cofper 2,4 mg

> Vitamin A 90 IU Sulfur 14,7 mg

> Vitamin B1 93 mg Besi 1,2 mg

> Vitamin B2 144 mg Zink 1,2 mg

> Vitmin C 6,1 mg Fosfor 63 mg

> Asam nikonat 2,2 mg Energi 323/100 gr

Melalui penelitian, ternyata kurma berkhasiat antara lain:

Makanan dan minuman terbaik untuk ibu hamil dan pasca melahirkan serta menstabilkan kembali darah dan nutrisi yang sempurna untuk bayi melalui asi ibu yang mengkomsumsi kurma, Mencegah dan mengobati stroke, Mengobati animea, lesu dan letih, Menambah berat badan anak, meningkatkan vitalitas , Memperlancar saluran kencing, Meningkatkan trombosit dalam darah dan mengatasi DBD, Mengatasi reumatik, Mencegah tubuh dari bakteri dan kanker, Memelihara dari kerabunan, Menstabilkan kejiwaan bagi anak dan lansia, Memperlambat penuaan tubuh, Menyehatkan kulit lebih lembut, Membantu pertumbuhan tulang dari kekurangan kalsium, sangat cocok untuk diet, Mengatasi wasir

Solusi Tuntas Pada Ibu Hamil, Melahirkan, Nifas dan Menyusui:

Dalam kurma terdapat hormon yang mirip dengan hormon oksitosin (hormon yang dihasilkan neurohipofisa, bekerja untuk merangsang kontraksi otot polos dinding rahim selama coitus dan melahirkan) yang membantu proses kelahiran. Setelah persalinan. hormon oksitosin juga bermanfaat untuk mengeringkan rahim, meningkatkan kontraksi otot-ototnya yang terajut satu sama lain.

Kurma dalam Membangkitkan sifat kelembutan kaum Pria: Sungguh besar manfaat hormon oksitosin yang diperoleh dari Kurma. Hormon yang sangat bermanfaat ini melunakan hati dan perasaan,menimbulkan sifat kasih-sayang, dan itu muncul secara natural, bukan dibuat-buat.

Peranan Kurma dalam Mengatur Hormon Estrogen:

Telah diketahui adanya unsur lain di dalam kurma yang komposisi dan pungsinya sangat mirip dengan hormon estrogen. Diantara fungsi hormon ini antara lain: Fungsi-fungsi tulang, Payudara, Kulit, Rahim, Hormon FSH yang merangsang kantong buah pelir (scrotum), Memproduksi badan kuning (corpus luteum) LH di dalam ovarium yang menggantung pada ligament besar, Keseimbangan ion-ion dan mineral-mineral di dalam tubuh, Siklusmenstruasi, Distribusilemakdi dalam tubuh, Produksi insulin, Produksi sperma padapria.


syrup-kurma

Petunjuk Penggunaan atau Cara Pakai:

· Anak-anak 3 x 1 sendok makan sehari

· Dewasa 3x2 sendok makan sehari

· Dapat diminum dengan susu hangat

Keajaiban buah Kurma Dari Anas ra, beliau berkata, "Rasulullah saw. berbuka puasa sebelum salat dengan memakan kurma segar, kalau tidak ada maka dengan kurma kering, dan kalau tidak ada beliau meminum beberapa teguk air." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Nama bahasa Latin buah kurma adalah Phonex dactylifera. Tumbuh di negara-negara Arab.
Ada jenis kurma Mekah dan kurma Madinah. Buah kurma rasa manis, warna merah tua cenderung coklat. Saat masih mentah - muda, kurma berwarna hijau atau merah menyala. Termasuk rumpun buah-buahan Arecaceae atau Palmae.

Buah kurma mengandung kalium (potassium), serat, kalsium, zat besi (Fe), vitamin: A, B2, dan B12, C, aspirin, salisilat, fosfor, sulfur, natrium (
sodium), magnesium, cobalt, seng, fluorin, tembaga (Cu), mangaan, selulosa, dan karbohidrat (berupa glukosa dan fruktosa).

Berbagai manfaatnya:
1) Konsumsi glukosa akan menghentikan proses pembentukan glukosa di hati sehingga katabolisme asam amino akan berhenti, lalu akan memelihara protein tubuh. Hal itu akan membuka peluang terbentuknya sel-sel baru yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
2) Fruktosa, selulosa, dan serat baik untuk pencernaan, mengatasi
konstipasi (sembelit / susah buang air besar).
3) Vitamin pada kurma baik untuk kesehatan mata, neurotonic (penguat saraf), mencegah sariawan, sebagai antioksidan, meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
4) Fosfor berperan penting sebagai nutrisi otak, sehingga bila dikonsumsi teratur, dalam jangka panjang berefek mencerdaskan. 5) Mineral pada kurma memberi efek mengendurkan ketegangan neuron, sehingga tubuh lebih tenang dan bersemangat kembali.
6) Kalium (potassium) signifikan untuk mengatasi kelelahan. Juga
membuat organ jantung bekerja lebih optimal, mengaktifkan kontraksi otot, dan berperan dalam pengaturan tekanan darah.
7) Tekstur kurma yang halus; aman bagi lambung yang sensitif dan penderita radang usus.
8) Zat besi (Fe) pada kurma baik bagi penderita anemia.
9) Kurma kering mengandung aspirin (acetylsalicylic acid) alami yang dapat mengurangi rasa sakit (analgesic).
10) Salisilat pada kurma dapat memengaruhi prostaglandin yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah. Sehingga kurma aman dan baik dikonsumsi penderita hipertensi.
11) Zat besi dan kalsium dalam kurma juga penting untuk mengatasi kekurangan produksi ASI pada ibu menyusui.
12) Kurma berperan penting dalam pertumbuhan anak, pembentukan darah dan sumsum tulang, serta menjaga keelastisan dinding arteri (potassium metabolism).

Kesimpulan dan saran:
1) Mengonsumsi satu butir kurma dapat mengembalikan energi tubuh yang hilang, karena terkandung zat anti lapar (glukosa dan fruktosa) pada kurma, sehingga sangat dianjurkan untuk mengonsumsi kurma saat berbuka puasa.
2) Mengonsumsi
lima butir kurma setiap hari secara teratur dapat
mengurangi risiko terkena stroke akut dan serangan jantung.

Referensi:
1. Cempaka Minggu Ini, edisi 26/XVIII/28 Sep – 4 Okt 2006, halaman 26.

2. Abdul Basith Muhammad Sayyid, Silsilat Ath-Thibbi Al-Badil: Al-Lathaif minal Quran was Sunnah.
3. Bogousslavsky, Julien (ed), Acute Stroke Management, 2003, Martin Dunitz,
USA.